Kantor lakasi Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Law Kawar Semboja, tempat korban PKL (Foto:Istimewa)
SAMARINDA, BritaHUKUM : Kabar duka dari Kampung Siram Makmur, Kecamatan Bongan, Kabupaten Kutai Barat (Kubar), Kalimantan Timur (Kaltim), pasalnya anak mereka Ismail Thomas (19) siswa SMK Negeri 1 Bongan yang menjalani PKL di
Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Law Kawar Semboja, diantar kembali ke rumahnya sudah tak bernyawa diduga keracunan usai konsumsi daging biawak.
Petinggi Kampung Siram, Kecamatan Bongan Kubar, Pius Ola Ladoangin mewakili keluarga korban, Senin (20/10/2025) menyesallan peristiwa itu. Menurutnya keluarga sangat menyesalkan lambat penanganan dan belum atau tidak ada itikad baik pengelolah tempat PKL hingga menyebabkan hilangnya nyawa anak mereka.
“Kami minta ada tanggung jawab dari pihak pengelolah atau tempat PKL anak kami yaitu Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Law Kawar Semboja untuk bertanggung jawab atas kematian anak kami,” ujar Pius Ola.
Pius Olah juga mengatakan sampai saat ini belum atau tidak ada itikat baik dari tempat praktek PKL yang menelpon atau kabar minta maaf kepada keluarga,
“Ya kami akan pertimbangkan menempu langka hukum dengan melaporkan hal ini kepada penegak hukum kerana kami nilai kurangnya pengawasan yang membuat anak kami Ismail Thomas yang saat ini belajar di SMK Negeri I Bongan jadi korban,” tegas Pius Ola.
Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Bangan, Kutai Barat, Zulfaidhah hendak di konfirmasi terkait siswanya yangbdikirim PKL di Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Law Kawar Semboja. Kabupaten Kutaikartanegara dan meninggal, baik lewat pesan WatsApp maupun berapa kali telpon untuk komentarnya dari panggilan nada berdering aktip namun hingga berita ini ditayangkan tidak ada tanggapan atau respon dari Kepala Sekolah tersebut.
Pengelola Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Law Kawar Semboja Kabupaten Kutai Kartanegara, Jumanan Taringan, ketika di konfirmasi pewarta mengakui bahwa benar ada beberapa siswa yang sedang melakukan PKL di tempatnya mengalami keracunan dan 2 orang diantaranya meninggal dunia, satu atas nama Ismail Thomas dari SMK Negeri 1 Bongan Kutai Barat.
Kalau ada tudingan kalau tidak ada tanggung jawab itu tidak benar, kami ketauhi pada pagi hari ketika sarapan pagi korban di kamarnya dan mengeluh sakit dada dan langsung dibawah ke Puskesmas terdekat. Saat di tangani medis kejang kejang dan meninggal, terang Jumanan.
“Informasi dari temannya yang satu kamar bahwa pada Jumat malam pukul 12.00 WITA mereka sembunyi-sembunyi keluar hingga dini hari Sabtu (18/10/2025) jam 03.00 WITA baru pulang, mereka bakar dan konsumsi daging Biawak,” sebut Jumanan.
Padahal sudah ada aturan yang dibuat dimana jam 11.00 WITA semua harus masuk dalam kamar, namun mereka keluar sembunyi-sembunyi, jelas Jumanan.
Sebagai Pengelola P4S Jumanan Tarigan juga menegaskan bahwa tudingan lambatnya penanganan dan tidak ada tanggung jawab terhadap korban, dikatakan bahwa saat mengetahui keluhan sakit langsung dibawah ke Rumah Sakit dan ketika sudah meninggal diantar ke rumah duka orang tuanya di Kecamatan Bongan Kubar, juga melaporkan kejadian ke Polsek Samboja.
“Dari 9 yang terdampak, 2 orang meninggal dan saat ini masih ada 4 orang yang masih dirawat di Rumah Sakit, yang mana 2 orang sudah bisa keluar dan 2 orang lagi menunggu pemulihan,” ujar Jumanan.
Kita selamatkan dulu di rumah sakit, kedepannya kita akan memberikan berupa turut berduka cita nominalnya velum kita sebutkan. Nanti kami akan kirimkan melalui sekolahnya sebagai ucapan duka dan sebagai tanggung jawab saya, itu sudah niat saya, pungkas Jumanan Tarigan. (bha/agb468).






